Batik adalah budaya asli Indonesia dan motifnya sangat beraneka ragam. Menandakan Indonesia memiliki budaya yang sangat kaya, itu hanya batik saja belum lagi budaya-budaya yang lainnya. Sebagai budaya asli Indonesia, batik sangat dikagumi oleh banyak orang. Tak cuma di Indonesia saja, tetapi juga disukai oleh orang luar negeri.
Batik sendiri telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada tanggal 9 Januari 2009. Dan beberapa bulan kemudian resmi dikukuhkan melalui sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi.
Makna Batik bagi Masyarakat Indonesia
Bagi masyarakat Indonesia, batik memiliki dua makna utama yaitu sebagai warisan kebudayaan dan sebagai karya industri. Apa maksudnya?
Batik Sebagai Warisan Kebudayaan di Indonesia
Batik sebagai warisan kebudayaan maksudnya adalah batik merupakan budaya yang sudah ada dan terus dilestarikan secara turun temurun dari nenek moyang masyarakat Indonesia. Itulah mengapa, kain ini dinobatkan sebagai warisan kebudayaan dunia dari Indonesia oleh UNESCO.
Sejarah mencatat batik sudah di Indonesia sejak abad ke 13. Salah satu yang paling pertama ditemukan adalah di patung Prajñāpāramitā yang ada di Jawa Timur.
Bahkan corak batik tertua di dunia, yaitu Batik Toraja, berasal dari Indonesia. Konon, batik motif ini sudah ada sejak tahun 700 dan digunakan oleh Raja Lembu Amiluhur ketika menikahkan pangeran kerajaan dengan putri dari India. Sehingga, budaya batik kuno juga ditemukan di beberapa daerah di India.
Seorang arkeologis dari Belanda yang melakukan banyak penelitian arkeologi di Indonesia bernama Jan Laurens Andries Brandes menyangkal bahwa batik merupakan budaya dari India dan bukan dari Indonesia dengan alasan kain batik lebih bercorak Hindu dibandingkan Islam.
Namun, tidak semua daerah di Indonesia terpengaruhi corak ajaran dan kebudayaan Hindu dan tetap memiliki kain batik khas daerah mereka sendiri. Salah satu contohnya adalah Toraja dan Flores, yang mana kain batiknya sangat terkenal di pasar international.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh F. A. Sutjipto, yang mengatakan budaya membatik asli berasal dari Indonesia.
Meskipun begitu, Gerret Pieter Rouffaer, seorang peneliti dari Belanda, mencatat bahwa teknik membatik menggunakan lilin yang dipanaskan sudah ada di India sebelum abad ke 7. Budaya tersebut kemudian di bawa ke Indonesia melalui saudagar dan pedagang dan berkembang di Indonesia pada jaman kerajaan Hindu.
Bukti lain bahwa batik adalah warisan budaya dari nenek moyang masyakat Indonesia adalah dengan adanya aktifitas yang melibatkan batik paling pertama di dunia, yaitu dari kerajaan Wengker. Pada masa itu, batik dipercaya sebagai salah satu media yang berkaitan dengan sihir hitam karena diproduksi dalam warna-warna gelap.
Salah satu alasan mengapa batik disebut warisan kebudayaan dari nenek moyang juga karena setiap daerah di Indonesia memiliki kain batik meskipun coraknya beda-beda. Mengingat kondisi geografis Indonesia adalah daerah kepulauan, pastinya mustahil bisa memiliki satu budaya yang sama jika bukan dari nenek moyang sendiri.
Setiap daerah juga memiliki bukti baik berupa manuskrip, lagu, dan catatan sejarah mengenai batik di daerah mereka. Misalnya di tanah Sunda, batik tertulis dalam karya "Sanghyang Siksa Kandang Karesian" tahun 1500 yang menceritakan bagaimana batik dibuat oleh masyarakat Sunda pada masa itu.
Dan yang terakhir penggunaan kata "batik" yang terdaftar di Encyclopædia Britannica di tahun 1880 saja sudah menjadi bukti yang paling kuat bahwa budaya ini pertama kali ditemukan di Indonesia. Kata "Batik"- dulu ditulis dengan nama "Battik"- berasal dari kata ambatik, yang mana digunakan oleh masyarakat Jawa ketika sedang membatik. Kata ambatik ini berasal dari 2 kata, yaitu "Amba" yang artinya lebar dan "tik" atau "nitik" yang artinya membuat titik-titik.
Kata "Batik" kemudian berkembang menjadi beragam kata dan nama yang disesuaikan di berbagai negara sekitar. Contohnya mbattek, mbattik, dan masih banyak lagi.
Namun karena pada masa itu Indonesia belum merdeka dan menggunakan identitas nama "Indonesia", maka Encyclopædia Britannica mencantumkan budaya ini berasal dari Kepulauan Indonesia.
Batik Sebagai Karya Industri
Selain sebagai warisan budaya, saat ini batik juga menjadi karya industri paling membanggakan dari Indonesia. Banyak desainer fashion dari dalam negeri yang berhasil membawa nama batik meroket ke pasar internasional.
Sebelumnya perlu Anda ketahui, penggunaan batik sempat dilarang ketika masa pendudukan Jepang. Setelah berkembang di abad ke 19, batik di Indonesia kemudian redup sejak tahun 1943'an bahkan hingga Indonesia merdeka.
Namun dengan semakin bertambahnya anak bangsa yang disorot oleh dunia, batik ikuti disorot karena banyak public figure yang menggunakan kain ini di acara-acara berkelas internasional. Bahkan tidak sedikit selebritis dunia yang jadi ikut menggunakan batik, seperti Lily Colins, Paris Hilton, Kate Middleton, dan beberapa artis Korea.
Hal ini tentu berdampak besar pada demand batik dari Indonesia ke luar negeri. Banyak usaha batik kecil-kecilan yang sekarang mulai mengekspor karya mereka ke berbagai negara.
Industri batik di dalam maupun luar negeri menjadi semakin diminati. Sehingga banyak seniman batik yang tidak ragu lagi mengekspresikan ide kreatif mereka tanpa takut karya batik tidak laku dan tidak bisa menyambung hidup. Justru, tidak sedikit batik yang berhasil terjual dengan harga ratusan juta di Indonesia.
Cara Melestarikan Batik Sebagai Kekayaan Indonesia
Saat ini batik memang sedang naik daun, dicari dimana-mana, dan dilihat oleh pasar international. Namun, bukan berarti budaya asli Indonesia ini tidak akan dilupakan di masa depan. Sebab berkaca dari sejarah, ketika Jepang sudah meninggalkan Indonesia pun, minat anak muda untuk menggunakan batik pernah sangat rendah.
Itulah mengapa, kita harus terus melestarikan baik sebagai kekayaan Indonesia dan mencegah kesalahan yang sama terjadi dua kali. Bagaimana caranya?
Tidak Merasa Malu Menggunakan Batik Sehari-hari
Batik pernah dipandaing sebagai pakaian yang kaku dan hanya digunakan untuk undangan dan meeting saja. Sehingga tidak ada orang yang mau menggunakannya selain untuk kedua acara tersebut.
Namun sekarang ada banyak pilihan baju batik yang bisa digunakan selain dalam bentuk kemeja.
Misalnya ada kaos batik yang bisa digunakan di rumah, jaket bermotif batik, bahkan jas dan dasi.
Salah satu musisi terkenal asal Indonesia, Iga Masardi, bahkan tidak ragu menggunakan batik untuk tampil di atas panggung. Hal ini membuat batik tidak lagi dipandang sebagai pakaian formal yang kaku.
Melibatkan Batik dalam Segala Hal
Tentunya tidak semua dari kita berprofesi sebagai faashion designer atau seniman batik. Namun bukan berarti kita tidak bisa melibatkan budaya ini ke dalam pekerjaan setiap hari.
Cara melibatkan batik dalam segala hal yang paling mudah adalah dengan memberikan kain batik sebagai oleh-oleh, khususnya kepada teman atau saudara dari luar negeri. Atau jika Anda seorang seniman, sutradara, musisi, atau influencer, tidak ada salahnya memasukan sedikit unsur batik ke dalam karya.
Batik sebagai kekayaan Indonesia harus terus kita jaga. Jangan sampai masyarakat Indonesia di masa depan tidak pernah mengenal budaya asli warisan nenek moyang sendiri karena sudah punah dan tidak ada lagi yang memakainya. Anda dapat menemukan beragam koleksi batik di Gypsy Bridal &Krajan Batik Semarang.
Comments