Jika hanya melihat dari video dokumenter atau liputan di TV, Anda mungkin akan merasa bahwa proses pembuatan batik tulis tidak sesulit yang orang katakan. Sebab prosesnya tidak jauh berbeda dengan melukis di kertas atau kanvas. Hanya saja dalam proses ini, media yang digunakan adalah kain polos dan catnya diganti dengan malam.
Padahal sebenarnya, membatik tidak semudah yang Anda bayangkan. Kegiatan ini terlihat mudah sebab Anda menyaksikan profesional yang sudah ahli dalam "melukis" di kain selama berpuluh-puluh tahun.
Baca juga : Apa itu batik tulis dan jenis-jenisnya
Sedangkan masyarakat awam yang baru pertama kali membatik pasti akan membuat banyak kesalahan dan menghasilkan pola di kain yang berantakan.
Langkah-Langkah Proses Pembuatan Batik Tulis
Teknik untuk membuat batik tulis bukan menjadi satu-satunya tantangan yang akan Anda hadapi. Tetapi lamanya proses pembuatan dari mulai menggambar pola, menyalin ke kain hingga proses membatik yang harus diikuti dengan penuh kesabaran juga harus Anda lewati. Belum lagi cepat atau lambatnya kain batik yang Anda buat juga ditentukan oleh cuaca dan kondisi matahari.
Anda mungkin bisa mencari cara membuat batik tulis secara singkat. Tetapi hasilnya tidak akan memuaskan dari segi kualitas batik yang dicetak maupun pola batik di kain tersebut.
Oleh karena itu, Anda perlu mengikuti seluruh proses pembuatan batik tulis di bawah ini jika ingin menghasilkan batik dengan kualitas tinggi.
1. Nyungging
Nyungging merupakan langkah pertama dalam seluruh workflow pembuatan batik tulis. Istilah ini digunakan oleh para pembatik ketika mereka membuat pola di kertas.
Untuk Anda yang belum tahu, terdapat proses pembuatan rancangan pola di kertas sebelum batik tersebut dibuat. Proses ini mirip dengan pembuatan sketsa pada karya seni lukis lainnya.
Umumnya proses nyungging memakan waktu sekitar 15 menit hingga 1 jam. Tetapi ketika ingin membuat pola batik dengan tema atau pesan tertentu, para seniman pembatik bisa membutuhkan waktu hingga 1 minggu khusus untuk proses nyungging.
Mereka juga membuat lebih dari 1 pola dan saling membandingkan sebelum memutuskan ingin pakai pola yang mana.
2. Njaplak
Selanjutnya adalah proses njaplak atau menyalin pola yang sudah dibuat di kertas ke media kain. Proses perpindahan media dari kertas ke kain ini juga tidak semudah yang Anda kira.
Sebab meskipun sama-sama masih menggunakan pensil, tekstur ketika menggambar di kertas dan menggambar di kain sangat berbeda. Apalagi Anda tidak bisa menghapus di kain hingga bersih layaknya di kertas. Oleh karena itu, kami sarankan gunakan pensil yang tidak terlalu tebal seperti HB atau H.
Jangan lupa buat grid atau garis-garis pembantu agar pola yang digambar di kain bisa lebih rapi dan presisi seperti yang ada di kertas.
3. Nglowong
Sekarang kita masuk ke proses pembuatan batik tulis yang paling utama, yaitu nglowong. Dalam proses ini, Anda membutuhkan canting, alat berbentuk seperti teko yang terbuat dari kayu atau bambu dengan ujung lancip.
Canting diisi dengan malam kemudian digerakan mengikuti pola di kertas. Dalam membatik, Anda perlu berlomba dengan waktu. Sebab malam yang ada di canting akan segera mengeras jika tidak digerakan dengan cepat. Hal ini juga akan membuat hasil batik menjadi kurang bagus karena banyak yang putus.
Dan karena Anda bekerja dengan media kain yang luas, tangan yang memegang canting harus digerakan menggunakan sendi bahu. Beberapa orang perlu membiasakan dulu menggerakan tangan dari bahu karena terlalu sering menulis dengan menggerakan sendi pergelangan tangan.
4. Ngiseni
Tahap Selanjutnya adalah proses ngisen atau ngiseni. Proses ini sebenarnya cukup cepat dan mudah, karena Anda hanya perlu mengisi bagian-bagian yang kosong dalam pola.
Misalnya dalam pola bunga, Anda perlu mengisi kelopak bunga dengan malam seluruhnya. Atau dalam pola hewan, mungkin akan ada beberapa bagian yang harus dipenuhi menggunakan lilin agar bentuknya semakin terlihat jelas.
Karena nantinya pola tersebut tidak bisa diberi warna khusus, Anda perlu membuat bisa menyampaikan bentuk dari pola tersebut hanya dengan silhouette.
5. Nyolet
Proses pembuatan batik tulis tradisional yang selanjutnya adalah nyolet atau memberi warna pada bagian kain tertentu.
Jadi sebelum nantinya dicelup ke cairan pewarna, Anda bisa memberi di bagian-bagian tertentu pada kain agar hasilnya menjadi lebih indah.
6. Mopok
Mopok merupakan salah satu langkah dalam proses pembuatan batik tulis dimana Anda menutupi bagian tertentu dalam pola yang tidak ingin diberi warna.
Proses ini juga dilakukan menggunakan malam. Tapi Anda tidak membutuhkan canting lagi, melainkan diganti dengan kuas yang lebih lebar agar prosesnya lebih cepat.
7. Nembok
Nembok juga mirip dengan mopok. Perbedaannya adalah mopok dilakukan untuk melapisi pola, sedangkan nembok berfungsi untuk melapisi latar belakang dalam kain. Keduanya sama-sama dilakukan agar bagian yang dilapisi tidak terkena cairan pewarna.
8. Ngelir/Nyelup
Proses pembuatan batik tulis yang selanjutnya adalah nyelup atau ngelir. Dikutip dari situs Brainly, langkah ini digunakan dalam proses pewarnaan pada kain batik.
Agar proses pewarnaannya lebih cepat, kain batik tulis akan langsung dicelupkan ke bak atau ember berisi air pewarna. Umumnya warna yang digunakan untuk kain batik adalah warna low saturation dan tidak terlalu mencolok. Misalnya coklat, hijau tua, ungu tua, merah, dan lain-lain. Kemudian kain dijemur hingga kering selama beberapa hari.
9. Nglorod
Langkah-langkah proses pembuatan batik tulis yang berikutnya adalah ngolorod. Di tahap ini, Anda akan melunturkan beberapa bagian malam yang ada di kain. Caranya adalah dengan mencelupkan kain pada air mendidih. Setelah lilin malamnya hilang, kain kemudian diangkat dan dijemur kembali sampai kering.
10. Ngrentesi
Selanjutnya adalah tahap ngrentesi. Dalam proses pembuatan batik tulis ini, Anda akan menghias lagi batik dengan memberi titik atau garis di sekitar pola.
Sebenarnya tidak ada cara khusus untuk melakukan ngrentesi. Sehingga semunya dilakukan berdasarkan intuisi artistik saja. Tidak sedikit pula yang melewatkan tahap ini dan langsung selesai ketika sudah nglorod.
11. Nyumri
Sekarang kita masuk ke langkah yang berikutnya yaitu nyumri atau nyumik. Dalam langkah ini, Anda perlu menutup kembali beberapa bagian dari kain yang tidak ingin terkena warna menggunakan malam.
Setelah itu, kain kembali dicelupkan ke cairan pewarna untuk terakhir kalinya, kemudian dijemur sampai kering
12. Nglorod
Langkah terakhir dalam proses membuat batik tulis adalah nglorod lagi. Tetapi dalam tahap kali ini, Anda akan melunturkan seluruh malam di kain batik. Caranya juga sama, yaitu dengan merendam di air mendidih.
Kemudian angkat kain dan jemur hingga kering. Setelah itu, Anda bisa lihat sendiri hasil karya yang sudah selesai
Tentunya Anda tidak bisa membuat mahakarya batik hanya dengan satu kali mencoba proses pembuatan batik tulis ini. Oleh karena itu, jangan berkecil hati jika hasilnya batik pertama Anda tidak sebagus yang ekpektasi.
Di Krajan Batik kami menggunakan teknik tradisional dari para pengrajin lokal untuk membuat batik tulis kami. Bila anda memerlukan pakaian jadi dari batik tulis silahkan kunjungi kami. Krajan Batik membuat pakaian batik dengan custom Size dan Design untuk anda.
コメント